Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 1872/SK/BAN-PT/Akred/PP/IV/2021, Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako baru saja mengajukan akreditasi pertama dan mendapatkan akreditasi A, berlaku sejak tanggal 06 April 2021 sampai 06 April 2026, nilai yang diperoleh PPG sebesar 363.
Dr Hj Ijirana SPd MSi selaku Koordinator Prodi menjelaskan bahwa dari 75 perguruan tinggi yang memiliki Prodi PPG di seluruh Indonesia baru ada 4 prodi yang keluar akreditasinya.
“Jadi ini adalah akreditasi pertama PPG. Karena ini adalah program profesi, tentu ada instrumen khusus. Instrumennya menggunakan 7 standar. Prodi PPG ini baru berdiri di tahun 2018. Alhamdulilah UNTAD adalah universitas ke-2 yang terakreditasi A setelah Universitas Ahmad Dahlan” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa pencapaian ini tidak bisa diraih jika tanpa dukungan pimpinan serta komitmen tim untuk terus bekerja keras.
“Kiat-kiat yang bisa saya share kepada teman-teman yang lain bagaimana bisa memperoleh akreditasi terbaik adalah komitmen. Kita di dalam tim kerja harus berkomitmen untuk bekerja keras karena menyusun boring bukanlah pekerjaan yang mudah. Kita harus menyusun boring sesuai dengan data dan fakta yang nyata. Selain itu, dukungan pimpinan juga tidak pernah lepas, baik Rektor maupun pimpinan fakultas, dan kami sangat mensyukuri itu”. Ujarnya,
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam Borang Prodi PPG ada best practice dalam kaitannnya dengan pencapaian Visi-Misi, Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu yang harus diuraikan.
Di dalam boring PPG ada yang namanya best practice yang membedakan boring profesi dengan yang lain. Best practice adalah kegiatan-kegiatan yang dianggap terbaik. Misalnya, best practice kami, yaitu membantu 24 orang yang tidak mendapatkan beasiswa APBD di satu kabupaten dengan mengalihkan beasiswa APBD menjadi APBN, sehingga mereka mendapatkan beasiswa tersebut. Best practice yang kedua, ketika gempa kami mengusulkan bantuan dana bagi mahasiswa korban gempa dan Alhamdulillah setiap mahasiswa diberi dana Rp 2.500.000 untuk melanjutkan kuliah di Untad, Kemudian ditahun 2019 kami mengundang pemateri dari pusat untuk memberikan materi penyegaran mengenai konsep-konsep kurikulum 2013 supaya kami tidak salah dalam melaksanakan kegiatan”. Ucapnya.
Pada kesempatan yang sama. Drs Syamsu MSi selaku coordinator Pusat Layanan Akreditasi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (Puslak-SPMI) LPPMP Untad mengatakan sebelumnya ia optimis atas perolehan tersebut melihat kekompakan dari tim PPG. Ia berharap hal ini dapat berimplikasi pada Prodi lainnya.
“Setelah persiapan penyusunan, pengisian data, termasuk penyusunan dokumen hingga dilakukan simulasi. Sebenarnya dari awal kita optimis bahwa walaupun akreditasi pertama. Tapi kita bisa menargetkan bahwa minimal akreditasinya B. Karena biasanya kalau prodi baru paling tinggi B. Tapi Alhamdulillah keluar hasilnya A, artinya bukan juga di laur dugaan, karena kenyataannya saat visitasi daring oleh asesor kita justru malah optimis bahwa ada peluang kita memperoleh akreditasi A. Walaupun demikian, tanpa kerja keras dari tim PPG, kita juga tidak bisa apa-apa. Jadi Puslak-SPMI itu, hanya memfasilitasi, Tapi yang bekerja banyak itu adalah tim PPG. Artinya ini adalah buah hasil kerja Tim. Mudah-mudahan hasil ini bisa berimplikasi kepada prodi lainnya” Tutupnya (Media-Tadulako/Rin)